Tiga Alasan Kenapa Harus Menonton Film Ngeri-Ngeri Sedap, Salah Satunya Belajar Budaya Batak!

- Minggu, 19 Juni 2022 | 17:23 WIB
Alasan Kenapa Harus Nonton Film Ngeri-Ngeri Sedap. (Instagram @ngeringerisedapmovie)
Alasan Kenapa Harus Nonton Film Ngeri-Ngeri Sedap. (Instagram @ngeringerisedapmovie)

METRONESIA.ID, LAYAR KACA - Sutradara sekaligus penulis cerita Ngeri-Ngeri Sedap, Bene Dion Rajagukguk berhasil membuat filmnya disukai oleh masyarakat.

Sang sutradara tentunya tidak sendiri, ada kru produksi Ngeri-Ngeri Sedap dan juga pemain Arswendy Beningswara, Tika Panggabean, Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, dan Indra Jegel.

Bagi yang sudah menonton film Ngeri-Ngeri Sedap mengatakan, kisah yang dibawakan di film ini sederhana namun membuat tertawa dan menangis.

Baca Juga: Review Film Ngeri-Ngeri Sedap, Cerita Keluarga yang Sederhana

Apalagi ketika adegan Pak Domu ditinggalkan istri dan anak-anaknya, membuat penonton lega sekaligus kasihan.

Bagi yang belum menyaksikan film ini, berikut Tim Metronesia rangkum alasan mengapa harus segera menonton Ngeri-Ngeri Sedap.

Topik Utama Soal Adat Suku Batak

Permasalahan utama yang ada pada film adalah, ketiga anak Pak Domu dan Mak Domu tidak bisa menghadiri upacara adat Sulang-Sulang Pahoppu.

Baca Juga: Netflix Hadirkan Reality Show Squid Game: The Challenge, Simak Syarat-syaratnya

Sulang-Sulang Pahoppu merupakan upacara pengukuhan pesta pernikahan secara adat yang dilaksanakan setelah memiliki keturunan.

Pak Domu dan Mak Domu berharap Domu, Gabe, dan Sahat bisa pulang untuk menghadiri upacara tersebut, karena tanpa kehadiran mereka bertiga, Sulang-Sulang Pahoppu tidak lengkap.

Di hari acara Sulang-Sulang Pahoppu pun diperlihatkan dengan apik, mulai dari rangkaian acara, musik pengiring, dan tarian khasnya.

Baca Juga: Sebelum Lanjut Musim Kedua, Yuk Simak Daftar Permainan Maut di Squid Game Season 1!

Selain memperlihatkan upacara adat, di film Ngeri-Ngeri sedap pun dijelaskan aturan atau pakem yang harus diikuti oleh masyarakat Suku Batak.

Aturan tersebut seperti, anak lelaki pertama dalam keluarga harus menikah dengan sesama suku batak untuk meneruskan marga.

Halaman:

Editor: Abah Widhy

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X