Pemerintah Kabupaten Bekasi Didesak Sediakan Lapangan Pekerjaan yang Layak dan Memadai

METRONESIA.ID, KABUPATEN BEKASI - Ratusan masyarakat yang mengatasnamakan 'Suara Kaum Penganggur' kembali menggeruduk Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi di Desa Sukamahi, Cikarang Pusat pada Kamis (07/09).

Tuntutan yang kembali dibawa ratusan orang tersebut adalah kemudahan lapangan kerja di Kabupaten Bekasi selaku pemilik kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.

Mereka yang mengklaim sebagai penduduk lokal asli Kabupaten Bekasi ini mengaku sangat sulit mencari pekerjaan, terutama bagi yang hanya lulusan SMA.

Dwi Haryanto selaku koordinator aksi menuturkan, aksi unjuk rasa bertemakan melamar kerja serentak di Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah daerah.

Baca Juga: Unjuk Gigi di POPNAS 2023, Pelajar Kabupaten Bekasi Sumbang Empat Emas

Tidak muluk-muluk, mereka hanya meminta pemerintah daerah memberikan lapangan kerja yang layak di tengah tingginya kemiskinan ekstrem di bumi Swatantra Wibawa Mukti.

"Hari ini, kami bersama ratusan penganggur warga Bekasi yang masih jadi pengangguran membawa lamaran kerja ke kantor bupati yang katanya punya satgas penanggulangan pengangguran. Kami menuntut hak kerja layak," tutur Dwi.

Menurut Dwi, pengangguran di Kabupaten Bekasi dari tahun ke tahun semakin bertambah. Bahkan, keberadaan Tim Koordinasi Pecepatan Penanggulangan Pengangguran dinilai mandul.

"Kami sudah berdiskusi dengan beberapa organisasi masyarakat, kepemudaan, mahasiswa, dan buruh. Kami semakin tahu jika peluang kerja sebenernya bisa terbuka lebar jika pemerintah, pengusaha dan masyarakat bisa saling mendukung," terangnya.

Baca Juga: KPU Kabupaten Bekasi Tetapkan Bacaleg di DCS, Usia Produtif Mendominasi

"Saat ini sudah waktunya kami menuntut Pj Bupati Dani Ramadan untuk memberikan kerja layak bagi warga Bekasi," tegasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai 203.000 orang pada tahun 2022.

Jumlah ini meningkat dibanding 2021 kemarin yang angka penganggurannya mencapai 197.000 orang. Padahal ada 700 lebih perusahaan atau pabrik berdiri di Kabupaten Bekasi.

"Itu baru pengangguran terbuka, belum lagi pengangguran yang lain," tandasnya. ***